Separuh Jiwa

Separuh jiwaku yang kutemukan kembali, masa lalu yang ternyata masih terselip di pojok hati, dan sekarang menjadi sumber kasih dan menggenapi hati.

mengingatkanku pada masa SMA yang ku lalui dengan sepotong kisah tentangnya, tentang cinta monyet khas anak SMA, tentang setangkup permen saat istirahat tiba, tentang surat surat kecil yang terselip di dinding sekolah, tentang sebuah saksi bisu kami berdua, tentang sebuah Vespa yang terkadang mogok 'tuk mengantarku pulang, tentang malam tahun baru yang menyebalkan coz' kenakalan kecilnya, tentang sebuah kecup di ujung kota.

Dan akhirnya ... tentang sebuah kasih yang terpenggal takdir hanya karna sebuah keisengan, sungguh keisengan yang fatal ... yang ku ingat saat itu hanya Minggu pagi yang tiba tiba sendu saat ku dengar kabar buruk yang menerpanya. Perih, itu yang pertama kurasa. tiba tiba harus kehilangannya, tanpa ada kata, tanpa ada dekap.

Belasan tahun terpisah oleh ruang dan waktu, melewati mozaik hidup masing masing, dan kesempatan bersama datang tanpa terduga, kasih yang tertunda ternyata masih butuh pemenuhan. Social media Facebook jadi bak intan, dijaga, diamati, ditelusuri. Tanpa sengaja bersua di dunia maya, segala celoteh, segala canda menjadi magnet 'tuk kembali memulai kisah, kembali menggenapi cerita yang tertunda. 

Aku lupa kapan pertama kali kami bertemu kembali, yang ku ingat hanya saat itu malam hari. Menjemputku bersama seorang belahan jiwanya yang lain, hmmmm ... bukaannn, aku tak terima kata kata itu, belahan jiwanya kan hanya aku. lebih tepatnya seorang sohib terdekat, Bang Thole, begitu aku menyapanya. Lupa saat itu entah kemana dan apa yang kami lakukan, {maaf yach yank ... iq bener bener lupa}. Mungkin karna aku merasa masih biasa, sekedar intermezo layaknya. Tapi ternyata pertemuan kecil itu menjadi magnet untuk pertemuan pertemuan kecil berikutnya. 

Mulai ada rasa, mulai ada getar, mulai ada kangen, mulai ada damba, dan mulai ada cinta. 

hingga akhirnya kami menyatukan rasa dalam sebuah jalin yang tak kasat. 

Semoga ini tetap menjadi kisah yang tak usai, jembatan kami 'tuk mencapai damai hati.